Selasa, 24 Maret 2015

Manfaat Daun Ganja Untuk Kesehatan

Unknown | 23.54 | 1 Comment so far
Manfaat Daun Ganja Untuk Kesehatan - Di balik sisi negatif penggunaan ganja, ternyata terdapat sisi positif yang bermanfaat baik bagi kesehatan maupun sebagai bahan baku penggunaan kebutuhan material sehari-hari. Namun tetap dengan tatacara penggunaan yang tidak berlebihan dan sebagaimana perlunya tidak boleh dijadikan hanya untuk kepuasan sesaat.
Selama ini tanaman ganja dianggap sebagi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Sebenarnya hal tersebut terjadi karena adanya penyelewengan dalam penggunaannya. Penggunaan ganja dalam jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan efek kecanduan, menimbulkan kecemasan, dapat menimbulkan kerusakan pada otak, serta dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Namun demikian, jika digunakan dengan tepat, ganja juga memiliki sisi baik yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat mengejutkan dari tanaman ganja :

  • Untuk mengobati dan mencegah penyakit mata glaukoma

    Glaukoma merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada bola mata, merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kebutaan. Dalam hal ini penggunaan ganja dimaksudkan mengurangi tekanan di dalam mata, memperlambat perkembangan penyakit, mencegah kebutaan. Menurut National Eye Institute yang melakukan Studi pada awal tahun 1970 menyatakan bahwa ganja dapat menurunkan tekanan intraokular (TIO) pada orang-orang dengan tekanan normal dan orang-orang yang menderita glaukoma.

  • Dapat meningkatkan kapasitas paru-paru

    Sebuah penelitian dalam Journal of American Medical Association pada Januari 2012 menyatakan bahwa ganja tidaklah mengganggu fungsi paru-paru, tanaman ini justru dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, jika digunakan pada dosis yang tepat.

  • Mencegah serangan epilepsi

    Menurut sebuah penemuan ini dipublikasikan dalam Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics menyatakan bahwa, penggunaan ganja dapat mencegah serangan epilepsi, yaitu dengan cara mengikat sel-sel otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan rangsangan dan mengatur relaksasi.

  • Dapat mengurangi gejala kejang (sindrom dravet)

    Para dokter merekomendasikan pengobatan dengan cannabidiol dalam tanaman ganja untuk menenangkan aktivitas yang berlebihan di otak yang menyebabkan kejang.

  • Zat kimia dalam ganja dapat menghentikan penyebaran penyakit kanker

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Cancer Therapeutics, menyatakan bahwa sel-sel kanker dapat mengubah sifat sel-sel non kanker menjadi sel kanker dan membantu menyebarkan sel tersebut ke seluruh tubuh. Lalu sebuah penelitian menyatakan bahwa penggunaan ganja dalam pengobatan dapat menurunkan sel-sel kanker dan mengurangi penyebarannya. Hal yang sama juga pernah diutarakan oleh para peneliti di California Pacific Medical Center di San Francisco yang dilaporkan pada tahun 2007. Beberapa penelitian di Amerika Serikat, Spanyol, dan Israel juga menunjukkan hal yang sama bahwasannya senyawa dalam ganja bisa membunuh sel-sel kanker.

  • Ganja dapat menurunkan kecemasan

    Penggunaan ganja dunia kesehatan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan menekan mual, ganja juga dapat digunakan untuk meringankan efek samping dari sebuah kemoterapi. Ganja juga dapat bertindak sebagai obat penenang dalam dosis rendah. Namun penggunaan pada dosis yang lebih tinggi dapat meningkatkan kecemasan dan mengakibatkan paranoid.

  • Memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer

    Sebuah studi yang dipimpin oleh Kim Janda dari Scripps Research InstitSute menyatakan bahwa ganja dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular farmasi tahun 2006, menemukan bahwa bahan kimia aktif dalam ganja (THC), dapat memperlambat pembentukan plak amiloid yang membunuh sel-sel otak dan menyebabkan Alzheimer dengan menghalangi enzim dalam otak.

  • Meredakan Sclerosis (Kejang otot)

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal Mei menunjukkan bahwa ganja dapat mengurangi gejala nyeri pada gangguan sclerosis. Kandungan THC dalam ganja dapat mengikat reseptor pada saraf dan otot-otot untuk menghilangkan rasa sakit dan dapat membantu mengontrol kejang otot.

  • Meredakan Kejang otot diafragma

    Ganja dapat digunakan untuk mengobati kejang diafragma yang tidak dapat diobati dengan obat lain, karena dapat menenangkan otot-otot diafragma.

  • Dapat mengurangi efek samping dari pengobatan hepatitis C dan meningkatkan efektivitas pengobatan.

    Sebuah penelitian di European Journal of Gastroenterology dan Hepatology 2006 menemukan bahwa ganja dapat mengurangi efek samping dari pengobatan penyakit hepatitis C seperti kelelahan, mual, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, dan depresi yang berlangsung selama berbulan-bulan. Selain itu penggunaan ganja juga dapat meningkatkan efektivitas pengobatan penyakit tersebut.

  • Pengobatan radang usus

    Peneliti dari University of Nottingham pada tahun 2010 menemukan bahwa bahan kimia dalam ganja, termasuk THC dan cannabidiol, berinteraksi dengan sel-sel dalam tubuh yang memainkan peran penting dalam fungsi usus dan respon imun.

  • Mengurangi arthritis

    Pada sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2011 menyatakan bahwa ganja dapat membantu mengurangi rasa sakit, mengurangi peradangan, dan meningkatkan tidur,sehingga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi orang-orang yang sedang menderita rheumatoid arthritis.

  • Membantu proses metabolisme

    Sebuah study menyatakan bahwa, penggunaan ganja dapat digunakan untuk membantu sistem metabolisme. Tubuh memiliki respon yang lebih sehat terhadap gula.

  • Meringankan gejala lupus

    Bahan kimia dalam ganja memiliki efek menenangkan pada sistem kekebalan tubuh, mengurangi gejala sakit dan pada gejala Lupus.

  • Meningkatkan kreativitas otak

    Penggunaan ganja memiliki beberapa efek mental yang positif, terutama dalam hal meningkatkan kreativitas. Hal ini berasal dari pelepasan dopamin di otak, mengurangi hambatan dan membuat orang merasa lebih santai, memberikan kemampuan untuk melihat hal-hal yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa ganja dapat merangsang kinerja otak.

  • Meringankan gejala penyakit chron

    Penyakit Chron adalah gangguan radang usus yang menyebabkan rasa sakit, muntah, diare, penurunan berat badan, dan lain sebagainya. Sebuah penelitian menyatakan bahwa ganja secara signifikan mengurangi gejala penyakit Chron dan membantu usus mengatur bakteri dan fungsi usus.

  • Menenangkan tremor pada penderita Parkinson

    Ganja secara signifikan dapat mengurangi rasa sakit , tremor, memperbaiki tidur untuk pasien, serta meningkatkan keterampilan motorik pada penderita Parkinson.

  • Melindungi otak pada serangan stroke

    Penelitian dari University of Nottingham menunjukkan bahwa ganja dapat membantu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan stroke, yaitu dengan mengurangi daerah yang terkena stroke. Selain itu ganja juga memberikan perlindungan otak setelah peristiwa traumatis lainnya, seperti gegar otak.

  • Menambah nafsu makan

    Zat kimia yang terkandung dalam ganja ternyata bisa membantu menambah nafsu makan, terutama bagi pasien yang baru saja menjalani kemoterapi.

  • Dapat membantu resiko kecanduan alkohol

    Sebuah penelitian di Harm Reduction Journal menunjukkan bahwa kandungan ganja lebih aman jika dibandingkan dengan alkohol.

Meskipun ganja memiliki manfaat yang baik dibalik keburukanya, sebaiknya jangan menggunakan jenis tanaman ini sembarangan tanpa ada saran dari pihat berwenang. Sebab, kesalahan dosis akan mengakibatkan efek yang sangat fatal.
Read more ...

Jumat, 20 Maret 2015

Bahaya Rokok Elektrik

Unknown | 21.37 | 1 Comment so far
Bahaya Rokok Elektrik - Pada dasarnya merokok sangatlah tidak baik untuk kesehatan tubuh. Selain merugikan diri sendiri, merokok juga akan merugikan orang-orang disekitar kita. Banyak sekali penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok, mulai dari paru-paru, sesak nafas, mandul, dll. Untuk menghilangkan kecanduan merokok memang tidaklah mudah, harus disertai dengan niat dan tekad yang kuat. Berbagai metodepun dilakukan salah satunya dengan mengganti rokok (tembakau) dengan rokok elektrik.
Belakangan ini, banyak dipasarkan rokok elektronik sebagai pengganti rokok konvensional. Rokok elektronik (Electronic Nicotine Delivery Systems atau e-Cigarette) ini sendiri merupakan sebuah alat berbentuk rokok dengan bantuan baterai untuk mengubah cairan nikotin menjadi asap. Rokok elektronik ini diproduksi untuk mengurangi kecanduan perokok dalam menghirup rokok konvensional sehingga bentuknya dibuat semirip mungkin bahkan beberapa jenis ada yang juga menghasilkan cahaya pada pinggir replika rokok tersebut apabila dihirup. Selain itu, rokok ini juga dapat dioperasikan di area bebas larangan merokok dan aman untuk kesehatan. Lalu, kandungan kimia apa saja yang sebenarnya terkandung dalam rokok elektronik ini? Apakah rokok ini lebih aman atau bahkan lebih berbahaya dari rokok konvensional?

Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi Ruyan SBT Co Ltd dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd. Cara kerja rokok elektronik ini sendiri dengan membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai.

Kandungan utama yang terdapat dalam rokok elektronik ini adalah propilen glikol, dieter glikol dan gliserin. Kepala Badan POM, Kustantinah, menjelaskan dalam rokok elektronik terdapat nikotin cair dengan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol ataupun gliserin. Jika nikotin dan bahan pelarut ini dipanaskan maka akan menghasilkan nitrosamine. “Senyawa nitrosamine inilah yang menyebabkan penyakit kanker.” Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA ada Mei 2009 lalu melakukan analisis terhadap rokok tersebut dan menguji kandungan e-cigarette dari dua perusahaan. Hasilnya adalah ditemukan adanya kandungan dietilen glikol dan nitrosamin yang spesifik dalam tembakau.

ENDS sebenarnya tidak berbahaya bagi perokok pasif, tetapi akan lebih berbahaya pada perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau. Hal ini dikarenakan, pada ENDS (e-cigarette) tidak tercantum kandungan nikotin di dalamnya, bahkan pada berbagai label rokok elektrik yang tidak mengandung nikotin, setelah diteliti ternyata rokok tersebut tetap mengandung nikotin. Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Athena, Yunani, para peneliti menyelidiki efek jangka pendek penggunaan rokok elektronik pada berbagai orang, termasuk orang yang tidak mempunyai gangguan penyakit dan perokok yang tidak atau sudah punya gangguan paru.

Bahaya Rokok Elektrik


Walaupun diklaim memiliki resiko terserang penyakit yang lebih rendah, ternyata rokok elektrik memiliki bahaya yang hampir sama dengan rokok tembakau. Apa saja bahaya dari rokok elektrik ini? Berikut ini ulasannya:

  • Menyebabkan Penyakit Kanker

    Apabila Anda merasa bahwa rokok elektrik tidak akan menimbulkan kanker, maka Anda salah besar. Malahan rokok elektrik memiliki senyawa atau kandungan yang secara jelas dan gamblang dapat memicu terjadinya kanker.

    Senyawa yang bernama nitrosamine dapat memicu terjadinya penyakit kanker pada tubuh. Senyawa nitrosamine ini diperoleh melalui proses pemanasan nikotin cair yang dilarutkan oleh gliserin yang terdapat pada rokok elektrik. Apabila rokok elektrik menyala, maka baterai akan memicu proses pemanasan senyawa nikotin cair tersebut dan ternyata akan menghasilkan senyawa nitrosamine.

  • Merusak Paru-Paru

    Proses pemanasan yang terjadi pada rokok elektrik akan menghasilkan uap-uap yang mirip seperti asap pada rokok tembakau. Uap ini akan memberikan sensasi merokok secara real bagi. Uap yang dikeluarkan memang tidak sebanyak asap rokok tembakau biasa dan dianggap tidak membahayakan. Namun jangan salah, uap ini juga memiliki kandungan senyawa yang ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru.

    Dikatakan bahwa uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik memiliki kandungan bahaya formalin dan molekul-molekul yang bersifat karsinogenik yang dapat mengendap di dalam tubuh. Efek dari pengendapan kedua senyawa ini adalah dapat merusak paru-paru, apabila sering menggunakan rokok elektrik secara rutin. Tidak jauh berbeda dengan rokok tembakau konvensional bukan?

  • Polusi Udara

    Sekecil apapun asap atau uap yang keluar, tetap saja masuk ke dalam polusi udara. Walaupun tidak sebanyak asap yang keluar dari rokok tembakau konvensional biasa, namun uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik juga bisa dikategorikan sebagai polusi udara. Terlebih lagi, uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik ini memiliki kandungan formalin dan senyawa karsinogenik, dimana akan sangat membahayakan tubuh terutama juga pada perokok pasif di sekitar Anda. Uap dari rokok elektrik pun dianggap mengganggu lingkungan sekitar, sama seperti rokok tembakau.

  • Gangguan Pernapasan

    Loh? Katanya uapnya sedikit, kok bisa mengganggu pernapasan? Ya, jawabannya ada di dalam kandungan dietilen glikol yang terkandung di dalam rokok elektrik. Senyawa ini merupakan suatu komponen anti beku, yang membuat nikotin cair di dalam rokok elektrik tersebut tetap cair dan tidak bisa beku.

    Bahayanya senyawa dietilen glikol ini disinyalir bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama kesehatan pernapasan pada penggunanya. Senyawa ini sudah ditetapkan sebagai salah satu racun yang sangat berbahaya bagi tubuh, terutama dalam penggunaan jangka panjang. Hal ini harus membuat kita berpikir dua kali bagi yang menjalani gaya hidup tidak sehat ini, apabila ingin menggunakan rokok elektrik sebagai pengganti rokok tembakau.

  • Memicu Kerusakan Otak

    Salah satu efek buruk yang ditimbulkan oleh rokok elektrik yang digunakan secara sering dan berkepanjangan adalah memicu terjadinya kerusakan otak. Ternyata sama saja kan dengan rokok tembakau konvensional biasa? Di dalam rokok elektrik terdapat kandungan senyawa tetramethylpyrazine. Senyawa tetramethylpyrazine inilah, yang menjadi biang keladi dari kerusakan otak.

  • Nikotin

    Rokok elektrik terkadang disarankan kepada anda yang sedang melakukan “diet” rokok tembakau konvensional. Hal ini di sebabkan oleh kandungan nikotin pada rokok elektrik yang ‘katanya’ lebih rendah. Namun ternyata, kita tidak tahu secara pasti berapa kadar nikotin yang terkandung dalam satu buah rokok elektrik yang digunakan. Ternyata efeknya sama saja dengan nikotin yang terkandung pada rokok tembakau biasa.

  • Kadar Nikotin Tidak Tentu

    Adanya nikotin saja sudah sangat berbahaya bagi tubuh, lalu bagaimana apabila kadar nikotin yang terkandung di dalam rokok elektrik ternyata tidak sesuai dengan label? Hal ini terjadi di beberapa merk rokok elektrik, dimana kadar nikotin yang terkandung tidak sesuai dengan label. tidak ada standar tertentu mengenai kadar nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik. Hal ini membuat anda sendiri tidak tahu, seberapa banyak kadar nikotin yang anda hisap dan masuk ke dalam tubuh.

  • Bahan Refill Bersifat Karsinogenik

    Selain nikotin cair dan nitrosamine memiliki potensi menjadi penyebab kanker. Rokok elektrik yang dapat diisi ulang atau refill ini memiliki kandungan senyawa berbahaya lainnya, terutama ketika proses isi ulang. Proses refill atau isi ulang dapat menggunakan tambahan cairan dan bahan lain, yang ternyata memiliki kandungan senyawa yang juga sama dengan rokok tembakau konvensional biasa, yaitu bersifak karsinogenik, alias berpotensi menimbulkan kanker pada tubuh anda.

  • Efek Candu dan Ketagihan

    Apabila anda menggunakan rokok elektrik sebagai bentuk “diet” rokok tembakau konvensional, makan salah besar. Rokok elektrik yang memiliki kandungan nikotin cair, yang memiliki efek candu seperti bahaya narkoba yang tidak kalah hebat dibandingkan dengan rokok tembakau biasa.

    Nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik akan membuat tubuh merasakan sensasi yang sangat menyenangkan, yang membuat anda merasa ingin melakukannya lagi dan lagi. Disinilah bahayanya. Apabila sudah ketagihan dan rokok elektrik sudah menjadi candu, maka bahan berbahayanya yang terkandung dalam rokok elektrik akan mudah masuk ke dalam tubuh. Apabila ini sudah terjadi, apa bedanya rokok elektrik ini, dengan rokok tembakau biasa?

  • Penyempitan Arteri

    Lagi-lagi nikotin menjadi biang keladi dari rokok elektrik ini. Dengan masuknya nikotin ke dalam tubuh anda, nikotin akan memberikan perasaan rileks dan ketagihan atau candu. Namun, lebih dari itu, nikotin dapat mempersempit arteri di seluruh tubuh anda. Arteri seluruh tubuh akan mengalami penyempitan, karena adanya kenaikan tekanan darah pada tubuh anda sebagai akibat dari masuknya nikotin.

  • Membatasi Jumlah Peredaran Oksigen ke Seluruh Tubuh

    Penyempitan pembuluh darah arteri di seluruh tubuh, maka secara otomatis suplai darah dan oksigen ke seluruh tubuh anda akan terhambat. Peredaran darah yang terhambat ini secara otomatis akan membuat suplai oksigen yang diatur oleh paru-paru menjadi berkurang dan sulit untuk diedarkan.

  • Peredaran Oksigen Sangat Terbatas

    Ternyata, rokok elektrik juga memiliki kandungan karbon monoksida yang berbahaya bagi tubuh. Karbon monoksida ini akan membatasi jumlah oksigen yang harusnya diedarkan ke seluruh tubuh anda melalui pembuluh darah. Sudah terbayang kan apabila tubuh anda memiliki asupan oksigen yang terbatas? Banyak sekali efek negatif dan buruk yang ditimbulkan oleh terbatasnya peredaran suplai oksigen ke seluruh tubuh anda.

  • Kemungkinan Rokok untuk Meledak

    Beberapa waktu lalu ada seorang pria yang dilarikan ke rumah sakit karena mulutnya terbakar. Ternyata, mulut pria tersebut terbakar setelah rokok elektrik yang ia hisap meledak. Ya, hal ini menjadi salah satu bahaya dari rokok elektrik. Sekecil apapun kapasitas baterai dan arus listrik yang dihasilkan, namun efek ledakan yang terjadi akan sangat membahayakan diri anda sendiri.

    Terlebih lagi ketika rokok elektrik ini meledak ketika anda hisap di mulut Anda. Selain bahan berbahaya yang masuk ke dalam tubuh Anda, bagian mulut Anda pun akan mengalami cedera bakar karena meledaknya rokok elektronik tersebut.

Walaupn sebenarnya rokok elektrik merupakan terobosan baru, namun dengan kandungan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh, ada baiknya Anda menghindari penggunaan rokok elektrik. Apalagi jika ingin mencoba berhenti merokok secara total, jangan pernah menggunakan rokok elektrik, karena sama saja bahaya yang dapat ditimbulkan. Cobalah untuk melakukan bentuk-bentuk terapi untuk berhenti merokok dan terapkan gaya hidup sehat, seperti makan teratur, dan olahraga secara teratur.

Read more ...

Kamis, 12 Maret 2015

Pantangan Makanan Untuk Ibu Hamil

Unknown | 23.35 | 1 Comment so far
Pantangan Makanan Untuk Ibu Hamil - Ibu hamil memang harus memperhatikan asupan makanan yang akan dikonsumsi. Makanan sebagai sumber utama nutrisi bagi Ibu dan janin menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh para calon Ibu. Salah satunya adalah dengan memperhatikan berbagai jenis makanan yang harus dihindari oleh para ibu hamil. Pada masa kehamilan pastinya Ibu yang gemar sekali dalam mengkonsumsi makanan, apalagi jika diingat Ibu bukan hanya mengkonsumsi makanan untuk dirinya sendiri melainkan untuk bayi yang ada didalam kandungannya agar tetap mendapatkan nutrisi dan gizi dari makanan tersebut.

Tapi, tahukah Anda Pantangan Makanan Untuk Ibu Hamil itu apa saja? Berikut ini adalah beberapa jenis pantangan makan yang harus dihindari oleh Ibu hamil selama masa kehamilannya:

  • Makanan yang banyak mengandung bahan pengawet

    Berbagai jenis makanan yang mengandung pengawet sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan karena makanan yang berpengawet sudah sangat berkurang kandungan gizinya sehingga dikhawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan ibu hamil dan janin.

  • Makanan mentah

    Makanan yang sering kali dikonsumsi dalam keadaan mentah atau setengah matang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Beberapa jenis makanan yang biasa dikonsumsi dalam kedaan mentah seperti sayur, daging , telur dan juga ikan. Makanan yang  belum dimasak dikhawatirkan mengandung bakteri berbahaya yang tentunya bisa mengganggu perkembangan janin dalam rahim ibu. Jadi pastikan semua makanan yang anda konsumsi telah dimasak terlebih dahulu.

  • Kopi

    Minuman yang mengandung kafein bisa menyebabkan keguguran pada beberapa wanita dengan kondisi kesehatan tertentu selama tiga bulan pertama. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya konsumsi kopi dihindari selama hamil.

  • Minuman bersoda / Berkarbonat

    Selain mengandung banyak gula, minuman ini memang tidak disarankan untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Hal ini diharapkan mampu mencegah kenaikan berat badan diatas rata-rata normal kenaikan berat badan semasa hamil.

  •  Alkohol

    Baik dalam keadaan hamil atau tidak, sebenarnya minuman ini memang tidak baik untuk dikonsumsi. Jenis minuman yang bisa merusak sistem  syaraf apalagi jika dikonsumsi secara rutin. Bagi ibu yang sedang hamil, bahaya dari kandungan alkohol ini tentu bisa menyebabkan gangguan mental pada janin dan gangguan kehamilan lainnya.

Sebagai calon ibu tentu Anda tidak mengaharapkan hal-hal negative terjadi pada janin Anda. Itulah sebabnya Anda harus memperhatikan berbagai jenis Pantangan Makanan Untuk Ibu Hamil yang benar-benar harus dihindari. Semoga sajian diatas bisa bermanfaat untuk Anda yang membacanya, khususnya Ibu hamil yang saat ini sedang memperjuangkan kandungannya supaya bayi yang ada dalam kandungannya sehat serta proses persalinannya pun selamat.
Read more ...

Jumat, 06 Maret 2015

Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan

Unknown | 23.50 | 2 Comments so far
Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan - Buat Anda yang biasanya tidur setelah habis makan, sebaiknya jangan lakukan itu lagi, ubah kebiasaan buruk ini mulai dari sekarang. Karena ternyata tidur setelah habis makan bisa membahayakan tubuh Anda sendiri. Rasa kantuk yang datang setelah makan sebenarnya kondisi yang wajar. Kantuk datang disebabkan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dari makanan yang kita konsumsi. Semakin banyak makanan yang kita konsumsi maka semakin banyak pula darah yang mengalir kesaluran pencernaan kita. Hal ini juga menyebabkan pasokan oksigen untuk otak dan organ-organ lain berkurang sehingga kita menjadi lemas dan mengantuk.
Anggap saja kita pada siang hari mengonsumsi nasi. Nasi mengandung glukosa yang dapat menghambat kerja sel-sel neuron. Akibatnya kita jadi cenderung bermalas-malasan, mengantuk, dan ingin tidur. Meski tidur sangat baik untuk kesehatan, namun bila kita tidur setelah makan ternyata ini akan sangat berbahaya untuk kesehatan. Karena itu disarankan sebaiknya makan 3 jam sebelum tidur.

Berikut ini adalah bahaya apabila langsung tidur setelah makan:

Tenggorokan Terbakar


Bahaya pertama apabila kita tidur setelah makan adalah tenggorokan rasa terbakar. Ini dipicu oleh reflux asam, dimana tidak menutupnya katup antar perut dan kerongkongan, hal ini memmungkinkan asam lambung untuk menjalar ke tenggorokan dan menyebabkan sensai tenggorokan terbakar. Gejala ini merupakan gangguan dimana asam di lambung terdorong ke kerongkongan karena katup yang memisahkan perut dan kerongkongan tidak berfungsi dengan baik.

Reflux asam juga biasa terjadi pada orang yang menderita obesitas. Hal itu karena pada orang gemuk perut kelebihan beban sehingga ada tekanan pada perut yang membuat katup otot diantara kerongkongan dan perut terbuka. Pada orang normal katup ini akan otomatis tertutup mencegah naiknya asam dari lambung ke kerongkongan. Reflux asam tidak terkontrol dapat menyebabkan esopagitis atau peradangan esopagus, luka di perut Anda di perut dan kerongkongan yang mungkin mulai pendarahan.

Rasa Panas Di Dada


Bahay ke dua adalah rasa panas di dada. Pada awalnya berbaring setelah makan mungkin akan membuat Anda merasa baik, namun sementara tubuh kita beristirahat, sistem pencernaan akan bekerja keras. Hal tersebut bisa meningkatkan kadar asam lambung dan memicu sakit maag. Terkadang bisa juga menimbulkan rasa panas pada perut, dada dan tenggorokan. Normalnya isi lambung atau maag akan kosong kembali sekitar 2 jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi berbaring, maka proses pengosongan lambung atau maag akan terhambat atau terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya  gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan. Jadi sebaiknya jangan segera berbaring setelah makan, tunggu setidaknya hingga 1 jam hingga agar sebagian besar makanan sudah ke kambung menuju usus.

Berat Badan Naik


Bahaya berikutnya apabila tidur setelah makan adalah berat badan menjadi naik. Itu terutama terjadi bila Anda terbiasa makan larut malam sebelum tidur. Selama tidur sistem pencernaan akan melambat, untuk alasan ini makan larut malam tidak dianjurkan karena enzim dan asam lambung yang berfungsi untuk mengubah makanan menjadi energi, tidak aktif sehingga bisa menumpuk kalori dalam tubuh. Padahal untuk menurunkan berat badan tubuh kita harus membakar kalori lebih banyak dari kalori yang kita konsumsi. Penimbunan makanan yang terbanyak ketika kita tidur setelah makan terutama terjadi di bagian perut sehingga perut menjadi buncit.

Untuk mengatasi rasa kantuk setelah makan sebaiknya jangan makan hingga terlalu kenyang. Perbanyaklah jumlah asupan protein dan kurangi jumlah asupan karbohidrat. Kurangi makanan bertepung dan mengandung gula seperti roti, mavin, pasta dan cake. Pilihlah sumber protein dengan lemak rendah seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, ikan, dan daging ayam tanpa kulit dan lain-lain.

Serangan Stroke


Bahaya bila tidur setelah makan selanjutnya adalah serangan struk. Mungkin ini adalah resiko paling berbahaya tidur setelah makan. Hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh University Of Ioannina Yunani menemukan bahwa prilaku segera tidur setelah makan dapat meningkatkan resiko kita mengalami serangan struk.

Penelitian yang melibatkan 500 responden orang sehat menemukan bahwa orang yang memiliki jeda palin lama antara makan dan tidur mempunyai resiko terendah untuk struk. Ada 2 teori yang bisa menjelaskan hasil penelitian ini. Pertama struk bisa terjadi disebabkan oleh kerasnya kerja sistem pencernaan kita yang berdampak pada meningkatnya tekana darah, kadar gula darah, dan kolesterol yang nantinya bisa memicu terjadinya struk. Teori ke dua mengemukakan reflux asam yang terjadi bila kita segera tidur setelah makan mungkin meningkatkan terjadinya nafas terhenti selama tidur yang bisa menyebabkan serangan struk.

Sariawan


Dan bahaya terakhir bila tidur setelah makan adalah sariawan. Hal itu terjadi karena bila kita tidur setelah makan maka menyebabkan pencernaan kacau berakibat juga panas dalam yang akhirnya membuat penyakit sariawan. Jadi, orang yang terkena sariawan bukan semata-mata akibat kekurangan vitamin C tetapi juga karena makan yang tidak teratur dan kebiasaan buruk tidur setelah makan.

Panas dalam adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia mengalami panas yang berlebihan terutama di sistem pencernaan. Panas dalam bisa disebabkan oleh tidak seimbangnya makanan yang bersifat panas dan dingin.

Bagaimana, cukup berbahaya bukan Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan? Karena itulah mulai dari sekarang jangan membiasakan tidur lagi setelah makan. Jika masih ada waktu setelah makan, akan lebih baik Anda gunakan untuk menonton tv atau baca koran. Semoga artikel diatas bermanfaat untuk Anda.
Read more ...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Diberdayakan oleh Blogger.
DMCA.com Protection Status W3 Directory - the World Wide Web Directory Visit pugi herbal at Ping.sg